Serba-Serbi IELTS Test Untuk Beasiswa 

Mengenal Tes IELTS

International English Language Testing System atau yang biasa disebut IELTS adalah tes kemampuan berbahasa Inggris yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris. Tes IELTS diakui oleh lebih dari 11.000 perusahaan, institusi pendidikan dan badan imigrasi di seluruh dunia termasuk di antaranya 3.400 institusi di Amerika Serikat. Setiap tahunnya, terdapat setidaknya 3 juta orang di seluruh dunia yang mengikuti tes IELTS untuk berbagai keperluan.

Dua Tipe Tes IELTS

Terdapat 2 jenis tes IELTS yang bisa diambil yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training. Ketentuan jenis IELTS dan persyaratan minimal skor IELTS yang dibutuhkan dapat berbeda-beda sesuai dengan perusahaan atau institusi pendidikan yang dituju.

Selain itu, terdapat 2 (dua) jenis media pengerjaan yang dapat dipilih saat mengikuti tes IELTS yaitu computer based test (CBT) yang menggunakan komputer sebagai media utama selama tes berlangsung dan paper based test (PBT) yang menggunakan kertas sebagai media utama selama tes berlangsung. Selain media pengerjaan, kedua tes ini juga memiliki durasi tes dan ketersediaan jadwal yang berbeda. 

1. IELTS Academic

IELTS Academic ditujukan bagi individu yang ingin melanjutkan pendidikan di negara atau instansi pendidikan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama. IELTS Academic ini mengukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang dengan menggunakan kosakata yang umum digunakan dalam konteks akademis.

2. IELTS General Training

IELTS General Training ditujukan untuk individu yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa gelar, keperluan pekerjaan, pelatihan kerja atau keperluan persyaratan visa ke negara-negara tertentu. IELTS General Training mengukur kemampuan berbahasa Inggris dengan menggunakan kosakata yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk lingkungan pekerjaan.

Format Tes IELTS

Kedua tipe IELTS (Academic and General Training) mencakup tes listening, reading, writing, dan speaking. Adapun penjabarannya sebagai berikut.

1. Listening Test – Tes mendengarkan (30 menit)

Pada uji tes mendengarkan, Hunters akan dihadapkan dengan enam jenis tipe soal yang berbeda-beda. Berkenaan dengan beragam macam jenis aksen atau pelafalan berbahasa Inggris, Hunters tidak diperkenankan memilih aksen mana yang akan menjadi uji tes.

Menyiasati tahap ini, Hunters harus mengenali dan memahami beragam jenis aksesn atau pelafalan berbahasa Inggris. Selain itu, selalu perkaya perbendaharaan kata agar memahami setiap pokok pembicaraan pada tes mendengarkan.

2. Reading Test – Tes membaca IELTS (60 menit)

Komponen Tes Membaca IELTS terdiri dari 40 soal. Berbagai jenis pertanyaan akan diujikan kepada dengan 14 tipe soal yang berbeda-beda.  Gunakan teknik membaca cepat dan memindai supaya bisa mengoptimalkan waktu untuk menelaah bacaan dan pertanyaan.

Tidak perlu menelaah semua bacaan kata perkata dan kalimat perkalimat, tetapi ambilah kata kunci dari setiap paragraf. Cobalah dari jauh-jauh waktu sebelum tes berlangsung, Hunters melatih diri untuk membaca bermacam jenis soal reading test IELTS supaya terasah untuk mengerjakan bermacam jenis soal.

3. Writing Test – Tes menulis IELTS (60 menit)

Dalam tes menulis IELTS, harus melakukan dua tugas. Pada tugas pertama modul Akademik, akan mendapatkan pertanyaan berdasarkan gambar bagan topik tertentu. Pada tugas ini, Hunters harus menulis esai deskriptif untuk menjelaskan bagan. 

Bagan dapat berupa bagan batang, bagan garis, bagan pai, tabel, peta, dan diagram proses tentang bagaimana sesuatu bekerja atau bagaimana sesuatu dilakukan. Perlu menulis tentang poin utama grafik, menganalisis tren atau perubahan yang terjadi, membandingkan data, atau menjelaskan proses yang terjadi. 

Sedangkan pada modul Pelatihan Umum, harus menulis surat sesuai petunjuk. Minimal pengerjaan pada tugas pertama yaitu 150 kata. Pada tugas kedua tes, harus menulis berbentuk teks diskursif yang harus berisi pendapat disertai dengan kesimpulan yang kuat.

Seraya menunjukkan kemampuan dalam menulis secara akademis, tulislah tugas IELTS kedua ini dengan gaya bahasa Inggris formal. Peserta akan mendapat tugas untuk dapat menulis karangan opini, diskusi, perbandingan kelebihan dan kekurangan, pertanyaan langsung, atau solusi.

Minimal pengerjaan pada tugas kedua yaitu 250 kata.

4. Speaking Test  – Tes berbicara IELTS (11–14 menit)

Tes berbicara IELTS akan menilai kemampuan berbicara bahasa Inggris secara lisan. Pada tes ini, kamu akan berhadapan dengan lawan bicara yang berperan sebagai penguji tes. Perbincangan dengan penguji berupa diskusi terstruktur terkait topik yang telah disediakan sebelumnya oleh lembaga tes.

Upayakan setiap pengucapan atau pelafalan kata dan kalimat dengan tutur yang jelas, konsisten, dan tidak mengulangi apa yang sudah ucapkan sebelumnya. Selain itu, tambahlah penguasaan grammar atau tata bahasa yang beragam atau yang tidak sering digunakan dalam keseharian supaya bisa mendapatkan nilai plus dari penguji tes.