1. Dengarkan pertanyaan dengan saksama
Fokuskan dirimu saat mendengar pertanyaan. Pastikan kamu tidak salah tangkap. Jika perlu, kamu bisa sekali-kali menyampaikan ulang pertanyaan agar jawaban tidak melenceng dari topik pembahasan. Lagi pula, situasi IELTS speaking digambarkan sebagai percakapan biasa antara dua orang. Jadi, usahakan untuk tetap rileks, ya!
2. Hindari memakai kosakata yang sulit
Mungkin kamu berniat membuat penguji terkesan dengan penggunaan kosakata yang kompleks. Ini malah bisa menjadi bumerang buatmu, lho. Sebaiknya, pakailah kata-kata yang akrab dengan dirimu. Dengan begitu, peluang terjadinya kesalahan konteks atau makna kosakata jadi lebih sedikit.
3. Gunakan struktur grammar yang beragam
Mengapa hal ini disarankan? Variasi struktur grammar sangat penting karena interviewer menilai apakah kamu pandai menerapkan macam-macam grammar yang berbeda dalam berbicara. Untuk memperdalam pengetahuan grammar, kamu bisa memilih kelas IELTS di Leiden Institute yang menyediakan kelas interaktif agar kamu dan peserta lain bisa latihan.
4. Kalau perlu, mintalah waktu untuk berpikir
Tidak ada salahnya berpikir sejenak supaya mampu memberikan jawaban terbaik. Native speakers juga kadang-kadang membutuhkan waktu untuk memproses pertanyaan atau informasi.
Ada beberapa contoh kalimat yang bisa kamu jadikan referensi. Misalnya, “That is an interesting question..,” atau “Let me think about that for a minute.” Jangan sampai hanya bergumam atau diam ketika perlu sedikit waktu untuk berpikir.
5. Kembangkan jawabanmu
Jawaban yang pendek tidak akan membuat penguji tahu kemampuan kamu menggunakan bahasa Inggris. Tunjukkan bahwa kamu mahir dengan memberikan jawaban yang panjang. Kembangkan ide pokok dari jawaban agar penguji menilai bahwa kamu bisa membahas topik secara detail dalam bahasa Inggris. Pada akhir jawaban, berikan juga kesimpulan yang relevan.
Jika ragu mengembangkan jawaban, ada persiapan yang bisa kamu lakukan. Biasakan melakukan analisis untuk membangun spekulasi tentang topik tertentu. Siapkan juga beberapa kalimat agar kamu mempunyai acuan dalam menyusun jawaban. Mulai dari awal jawaban, penyampaian inti pemikiran, hingga penutup.
6. Jangan khawatir soal aksen bicara kamu!
Tes ini dilakukan untuk menguji kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Asal kamu bisa menyusun kalimat dengan baik, interviewer akan paham ketika mendengar jawaban yang kamu keluarkan.
Namun, kamu juga perlu latihan untuk melafalkan kata-kata tertentu yang lebih sulit. Latih pelafalan kata dengan merekam dan mendengar dirimu sendiri berbicara atau melakukan percakapan dengan orang lain. Jadi, kamu bisa memastikan lawan bicara mudah memahami apa yang kamu katakan.
7. Perhatikan nada dan intonasi suara
Hindari penyampaian yang monoton saat speaking test. Gunakanlah penekanan supaya inti kalimat terdengar jelas. Latih juga pemenggalan kata untuk memberikan variasi pembicaraan. Selain itu, kamu pun dipersilakan menerapkan gestur tangan yang bisa membantu aksentuasi percakapan.
8. Terlibatlah dalam percakapan
Saat tes IELTS Speaking bagian ke-3, kamu akan diminta berdiskusi dengan penguji. Meski menjadi bagian tes paling sulit, cobalah untuk terlibat dalam percakapan. Tentunya tanpa berlebihan dan profesional.
9. Pelajari banyak topik sebelum tes
Sejatinya tes IELTS Speaking dimulai dengan pola dan tema yang biasa kita ketahui. Jadi pelajarilah banyak topik sebelum tes IELTS Speaking seperti tema hiburan, liburan, keluarga, tetangga, seni, pekerjaan, dan lain sebagianya.
10. Ikut kelas khusus persiapan IELTS Speaking
Pastikan kamu benar-benar siap menghadapi IELTS speaking. Walau merasa yakin sudah pandai berbahasa Inggris, peluang nilai tinggi akan meningkat jika mengikuti kelas persiapan intensif.