Culture Shock Kuliah Di Jepang “Jerome Polin”

Culture shock sudah banyak dibahas oleh berbagai mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri dalam berbagai akun media sosial yang dimiliki. Salah satu mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan sarjana ke luar negeri adalah Jerome Polin. Dalam akun Youtube-nya yang diberi nama Nihongo Mantappu, ada beberapa culture shock yang dialami ketika sampai di Jepang, diantaranya adalah:

1.Kesulitan dalam melakukan komunikasi bersama dengan orang asal Jepang.

Sebab, ketika berada di sekolah bahasa, komunikasi dilakukan secara hati-hati dan pelan-pelan untuk dapat memproses kalimat dan kata yang lebih mudah dipahami. Namun pada pelaksanaannya ternyata orang Jepang dalam berbicara lebih cepat dari yang dilakukan di sekolah bahasa, sehingga ketika awal-awal berkomunikasi Jerome sempat mengalami delay dalam memproses setiap pesan yang disampaikan oleh lawan bicaranya.

2.Pola pikir dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Salah satu perbedaan pola pikir dalam menjalankan kegiatan yang dirasakan oleh Jerome adalah bahwa orang Jepang cenderung cepat dalam melakukan apapun, misalnya ketika berjalan orang Indonesia umumnya santai dan tidak tergesa-gesa. Sementara, orang Jepang cenderung cepat dalam memburu waktu. Jika tidak dapat menyeimbangkan langkah, otomatis individu akan tertinggal dengan teman lainnya. 

3.Persoalan Hubungan
Dalam menjalankan hubungan bersama dengan pasangannya, orang Jepang disebutkan Jerome berani melakukan hubungan seks. Bahkan dalam salah satu video yang diunggah dalam akun media sosialnya, teman Jerome mengaku shock ketika mengetahui Jerome tidak pernah pacaran atau melakukan hubungan seks bersama dengan lawan jenis. Di Indonesia, hal ini sudah menyalahi budaya Timur yang dijunjung kuat oleh masyarakat.

Culture shock yang dialami oleh Jerome hanya salah satu gambaran dari fenomena perbedaan budaya yang dialami mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Dalam menghadapi fase hidup culture shock yang lebih cepat, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mau beradaptasi dan menerima hal baru dengan lebih legowo. Sebab, jika hanya stuck dalam satu hal saja, ini akan memperlama proses adaptasi yang dihadapi oleh individu terhadap lingkungan baru.

Beberapa hal yang bisa di persiapkan untuk segera berdamai dengan culture shock sebagai mahasiswa baru:

1. Tidak usah terburu-buru dalam “menyesuaikan” lingkungan baru.

Untuk mengurangi keadaan culture shock tentunya kamu bisa menjalaninya dengan perlahan. Tidak usah terburu-buru menyesuaikan dengan lingkungan atau circle pertemanan kamu. Solusinya kamu mungkin bisa saling bercerita dengan teman barumu mengenai latar belakang masing-masing sehingga bisa saling mengerti satu dengan yang lainnya.

2. Survive! Jangan membandingkan diri kamu dengan yang lainnya.

Kamu tidak perlu membandingkan diri dengan temanmu. Setiap orang pastinya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kamu mungkin memiliki kelebihan di bidang akademis/non akademis sendiri. Kamu bisa mengembangkan hal-hal atau potensi dalam diri kamu melalui organisasi, UKM Mahasiswa, kepanitiaan dan lain-lain.

3. Menjadikan “perbedaan” sebagai hal yang dapat di-explore.

Agar tidak merasakan keadaan culture shock kamu bisa meng-explore hal-hal baru di sana. Perbedaan yang ada bisa kamu explore loh! Contohnya kebiasaan kamu saat bersekolah dan berkuliah sangatlah berbeda. Nah, kamu dapat meng-explore keadaan tersebut, mendalami dan mempelajari perbedaannya sehingga kamu dapat menikmati prosesnya dan akan menjauhkan kamu dari keadaan culture shock. 

4. Jauhi perasaan “judgemental” dan mencoba “open minded”.

Saat mulai berkuliah tentunya kamu akan bertemu banyak orang dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda. Mungkin ini akan memberikan pandangan yang berbeda tentunya dalam menilai seseorang. Apabila seseorang dan lingkungan tersebut tidak sesuai ekspetasimu pastinya kamu akan merasakan culture shock. Sudah bukan waktunya untuk menghakimi perilaku seseorang dan coba untuk menerima hal-hal yang jauh dari ekspetasimu agar terhindar dari keadaan cutlure shock.

5. Fokus terhadap hal yang positif dan jauhi hal yang negatif. 

Dalam perkuliahan tentunya juga banyak pengaruh baik dan buruk yang akan datang kepadamu dan menjadi salah satu alasan kamu mengalami keadaan culture shock. Oleh karena itu, kamu bisa menyortir hal-hal baik dan buruk yang dapat memengaruhimu baik dalam kepribadian, pertemanan, perkuliahan dan lain-lain. Jangan larut dalam memikirkan hal yang negatif, tetapi fokus terhadap hal positif yang dapat mengembangkan dirimu.