Kisah Wildan Haffata Yahfitu Zahra, Lolos Beasiswa UK

Salah satu penerima beasiswa LPDP, Wildan Haffata Yahfitu Zahra yang merupakan alumnus Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga (Unair), berbagi cerita bagaimana ia bisa lolos LPDP. Haffata secara resmi menjadi penerima beasiswa LPDP di College of Arts and Law, University of Birmingham, United Kingdom (UK), pada Agustus lalu dan akan menjalani perkuliahan di pertengahan September 2023 mendatang.

Lulus S1 jadi wisudawan berprestasi

jadi wisudawan berprestasi Haffata sendiri tercatat sebagai peraih predikat wisudawan berprestasi tahun 2018 silam. Hal ini berkat beberapa penghargaan yang ia raih dalam ajang perlombaan nasional maupun internasional semasa studi di Unair. Selama berkuliah di Unair Haffata sering melakukan penelitian dan publikasi pada jurnal nasional dan internasional. Ia juga berhasil mendapatkan dana hibah penelitian dari beberapa lembaga, serta berhasil menulis buku berjudul Bara Api Kemerdekaan yang rilis tahun lalu.

Haffata kerap kali terpilih menjadi panelis di konferensi nasional maupun internasional. Seperti Historical National Conference 2021 dan International Conference on Indonesia Culture (ICONIC) 2020. Keduanya diselenggarakan oleh Kemendikbud.

Haffata juga kerap mengikuti program pengabdian masyarakat semasa kuliah melalui AUBMO. Pengalaman tersebut banyak membantu Haffata mengenal diri sendiri, melatih team-work, dan pada akhirnya memudahkan menjawab profiling diri saat seleksi LPDP.

Selain aspek tersebut, tentu pengalaman yang Haffata masukkan dalam Curriculum Vitae dan personal statement juga menjadi pertimbangan pihak penyelenggara beasiswa. Haffata juga mengamati bahwa pewawancara beasiswa LPDP memiliki ketertarikan pada proyek penelitian atau kontribusi mahasiswa terkait bidang keilmuan.

Menurutnya, semua usaha yang dilakukan dalam rangka pengembangan diri selalu dihargai dalam seleksi beasiswa. Persiapkan diri sambil bekerja Pasca studi sarjana, Haffata menjalani karier sebagai tutor di lembaga konsultasi dan bimbingan belajar Prosus Inten cabang Kota Surakarta. Tentu, bukan hal yang mudah bagi Haffata dalam mempersiapkan pendaftaran beasiswa di tengah kesibukan kerja.

Dalam mempersiapkan diri untuk tes bahasa, lanjut Haffata, dia harus belajar di sela-sela waktu bekerja dan masih ikut online course juga sepulang kerja. Bagi Haffata, memulai studi lanjut membutuhkan kesiapan mental dan investasi waktu yang tidak sedikit. Terlebih jika hendak mendaftar beasiswa, tentu membutuhkan persiapan ekstra karena langkah yang dilewati akan lebih beragam. Sehingga, penting untuk memiliki manajemen diri yang baik.

Haffata juga menyarankan untuk mengenali beasiswa incaran sejak masih di bangku perkuliahan, dalam artian memahami kualifikasi yang diminta. Sehingga, mahasiswa bisa memetakan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk berkembang.

Dengan beasiswa LPDP yang berhasil ia raih, Haffata berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam bidang keilmuan sejarah di Indonesia. Dia juga berencana mempelajari riset humaniora terapan di United Kingdom dan mendalami applied public history, agar keilmuan sejarah dapat menjadi lebih aplikatif dan berdampak pada sekitar.