Inti dari sebuah esai terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Pembukaan
- Isi
- Penutup
Pada bagian pembukaan, kalian bisa mulai dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyajikan fakta. Contohnya sebagai berikut:
Kalimat ke-1:
“Indonesia merupakan negara pertanian yang mempunyai potensi yang besar.”
Pada kalimat ke-dua, buatlah argumen pendukung, misalnya mengambil data jumlah lahan pertanian produktif (menyajikan angka).
Kalimat ke-2:
“Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, jumlah lahan pertanian produktif ada….”
Lalu, masuklah pada permasalahan yang akan dibahas.
Kalimat ke-3:
“Akan tetapi efektivitas dan efisiensi produksi masih rendah…”
Tips Tambahan!
Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami dan Tetaplah Fokus
Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Ketika Menulis Esai Beasiswa
Untuk membuat esai, kamu harus menggunakan bahasa yang mudah diapahami. Tujuannya agar para pembaca mudah mencerna apa yang kalian tulis. Kemudian fokuslah pada topik yang sudah dipilih. Misalkan saat membuat esai LPDP “Kontribusi bagi Indonesia”, kalian mungkin sudah mempunyai banyak kontribusi. Akan tetapi, cukup sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan rencana masa depan dan studi yang akan diambil. Jangan terlalu banyak menyebutkan hal yang tidak berhubungan dengan topik pembahasan atau tujuan studi kalian.
Punya Target
Miliki Target dalam Menulis Esai Beasiswa
Panitia seleksi biasanya mencari kandidat yang memiliki visi dan misi jelas ke depannya. Mereka membutuhkan bukti dan langkah konkret yang akan diambil selama studi dan setelah menyelesaikan studi. Oleh sebab itu, buatlah target jelas yang sesuai dengan visi misi pemberi beasiswa.
Ketika menulis esai untuk aplikasi beasiswa, tulislah dengan jujur, sesuai dengan apa yang akan kalian rencanakan. Kalian harus percaya diri menyajikan kemampuan dan keunggulan yang kalian miliki, tetapi tak lupa untuk bersikap realistis dan memiliki target. Tulislah langkah yang jelas dan konkret bagaimana kalian akan mencapai rencana yang kalian buat di masa depan.