Deskripsi
Jurusan Kedokteran Gigi adalah program studi yang mendalami perawatan kesehatan oral manusia, dari gigi dan mulut hingga penanganan berbagai masalah terkait. Disiplin ilmu ini erat kaitannya dengan sistem saraf yang terhubung dengan leher dan kepala pasien. Oleh karena itu, seorang dokter gigi perlu memiliki pemahaman mendalam terhadap ilmu dasar kedokteran yang diajarkan di Fakultas Kedokteran. Selain itu, bidang studi ini juga memperhatikan aspek estetika pada gigi, gusi, dan mulut.
Dunia Perkuliahan
Studi di Pendidikan Dokter Gigi menggunakan sistem blok dan problem based learning. Kuliah pakar, tutorial, skill lab, dan praktikum akan membahas kesehatan gigi dan mulut. Setelah lulus, mahasiswa akan menjalani fase klinik sebagai koas di rumah sakit pendidikan selama 1,5-2 tahun. Pascasarjana dan spesialisasi seperti bedah mulut, prostodonsia, periodonsia, ortodonsia, konservasi gigi, dan kedokteran gigi anak juga dapat diikuti setelah lulus.
Mata Kuliah
Kuliah Jurusan Kedokteran Gigi membahas teori ilmu kedokteran gigi dan melibatkan praktikum untuk mengasah keterampilan tangan yang diperlukan oleh seorang dokter gigi. Praktikum meliputi mencetak gigi, mencabut gigi, dan memasang kawat gigi. Berikut ini beberapa mata kuliah yang akan pelajari di Jurusan Kedokteran Gigi : Anatomi, Ilmu Faal. Ilmu Material Kedokteran Gigi, Biokimia, Histologi, Mikrobiologi, Antropologi Dental, Ilmu Material, Psikologi, Parasitolgi, Ilmu Kesehatan, Gigi Masyarakat, Patologi Mulut & Maksilofasial, Farmakologi & Terapi, Biologi Mulut, Kedokteran Jiwa, Dermatologi, Anestesiologi & Reanimasi, Ilmu Penyakit Dalam, Patologi Klinis, Odontologi Forensik, dan lainnya.
Tahapan Pendidikan
1.Gelar Sarjana Dokter Gigi dapat diperoleh melalui pendidikan dokter gigi yang berlangsung sekitar 4 tahun. Lulusan program ini akan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.Kg) setelah menyelesaikan pendidikan. Tahap awal ini, yang dikenal sebagai masa praklinik, merupakan bagian dari tahapan S1 Pendidikan Dokter Gigi. Kurikulum pendidikan dokter gigi telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan mencakup beragam mata kuliah seperti ilmu kedokteran gigi dasar, konservasi gigi, ortodonsia, biomaterial, teknologi kedokteran gigi, dan berbagai mata kuliah lainnya.
2. Co-ass (Cooperative Assistant) setelah lulus Sarjana Kedokteran Gigi, Anda masuk dalam fase klinik atau disebut koasistensi atau co-ass (cooperative assistant). Juga dikenal dengan jenjang Profesi Dokter Gigi. Pada masa koas, kalian akan mengaplikasikan ilmu dari sarjana pendidikan dokter gigi dengan praktik di klinik gigi atau rumah sakit selama 1.5 tahun hingga 2 tahun. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan sejumlah requirement merawat pasien dengan berbagai macam kasus di rumah sakit maupun klinik gigi di bawah pengawasan dokter gigi spesialis.
3. Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI) Dokter gigi harus mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI) untuk berpraktik legal. UKDGI terdiri dari ujian teori CBT dan ujian praktik OSCE. Setelah lulus UKDGI, dokter gigi bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk berpraktik di Indonesia. Jika tidak lulus, harus mengulang ujian setelah 3 bulan.
Kategori Spesialisasi
1. Endodontis atau spesialis konservasi Gigi (Sp. KG)
2. Spesialis penyakit mulut (Sp. PM)
3. Spesialis bedah mulut (Sp. BM)
4. Ortodontis atau spesialis ortodonsia (Sp. Ort)
5. Periodontis atau spesialis periodonsia (Sp. Perio)
6. Pedodontis atau spesalis kedokteran gigi anak (Sp. KGA)
7. Spesialis prostodonsia (Sp. Pros)
Karier
Lulusan kedokteran gigi memiliki beragam karier yang dapat dipilih, antara lain: Dokter Gigi di berbagai setting medis, Dosen Kedokteran Gigi, Peneliti, Teknisi Gigi, Analis Bisnis Kedokteran Gigi, Konsultan Klinik Gigi, Membuka Klinik Gigi sendiri
Alasan Banyak Diminati
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan
2.Hidup yang Seimbang
3.Meningkatkan Kepercayaan Diri Pasien
4.Pencegahan/Edukasi
5.Berotensi Sukses