Mengenal sistem SKS Universitas Luar Negeri

Apa yang dimaksud dengan SKS

Sistem kredit akademik, yang dikenal sebagai SKS di Indonesia, merupakan parameter yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mengevaluasi pencapaian belajar dan perkembangan mahasiswa selama masa kuliah, baik pada tingkat sarjana maupun pascasarjana.

Dosen menilai kemajuanmu berdasarkan

Absensi

Ulangan/tes/kuis

Tugas/makalah/riset

Ujian oral/tertulis

Kegunaan dari Sistem Kredit Akademik

Ketika mendaftar ke universitas di luar negeri, penting untuk memiliki dasar pendidikan yang cukup sesuai dengan standar negara tersebut. Misalnya, meskipun lulus D3 di Indonesia, untuk program S1 di luar negeri, universitas akan menilai apakah persyaratan terpenuhi sebelum diterima.

Kegunaan dari Sistem Kredit Akademik

Namun, universitas Amerika memeriksa kesetaraan pendidikan D3 dari Indonesia dengan standar Amerika untuk S1. Perbedaan sistem kredit antara kedua negara juga menjadi pertimbangan.

Untuk mengevaluasi kredit kuliah dari Indonesia ke standar Amerika, universitas biasanya melakukan penyetaraan dengan biaya dan waktu sekitar 3 bulan. Jika kredit tidak memenuhi standar, disarankan untuk mengikuti program persiapan sebelum melanjutkan ke program gelar pilihan.

Sistem Kredit Akademik yang paling umum digunakan di seluruh dunia.

Jika kamu ingin kuliah di luar negeri, kamu perlu mengetahui seperti apa sistem kredit akademik (SKS) yang digunakan oleh destinasi studimu nanti.

Australia Sebagai Destinasi

Di Australia, universitas tidak memiliki sistem kredit akademik seragam. Mahasiswa bisa transfer kredit sesuai standar universitas dan AQF, dihitung berdasarkan jam kuliah per minggu. Gelar S1 membutuhkan 144 kredit (3 tahun), gelar pascasarjana butuh 96 kredit (2 tahun). Mahasiswa internasional harus memilih program CRICOS. Australia memiliki badan akreditasi seperti AQF, ASQA, dan TEQSA.

Amerika Sebagai Destinasi

Di Amerika, sistem kredit dihitung berdasarkan jam kuliah per semester, dengan mahasiswa biasanya mengambil 5 mata kuliah bernilai 3 kredit setiap satu. Untuk gelar Bachelor, mahasiswa perlu menyelesaikan 120-130 kredit, sedangkan gelar Master memerlukan 30-64 kredit. Ada juga sistem Quarter Credit Hours di mana mahasiswa sarjana harus menyelesaikan 180 quarter credit untuk lulus.

Eropa Sebagai Destinasi

Di Universitas-universitas Eropa, setiap negara memiliki standar jumlah jam kuliah per 1 kredit ECTS yang berbeda. Misalnya, Finlandia memiliki 27 jam per 1 ECTS, sementara Jerman dan beberapa negara lain memiliki 30 jam per 1 ECTS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *