Cara Jitu Lolos Beasiswa dengan Nilai atau IPK Pas-Pasan

1. Riset beasiswa yang sesuai kapasitas kamu

Hal penting yang perlu kamu lakukan berikutnya adalah riset beasiswa. Cari tahu beasiswa apa saja yang memiliki syarat minimal IPK atau nilai rapor yang sesuai dengan kapasitas nilai kamu sehingga kamu tetap memenuhi kualifikasi untuk mendaftar. Setelah tahu beasiswa-beasiswa yang memungkinkan untuk didaftar, segera persiapkan syarat-syarat pendaftarannya!

2. Perbanyak pengalaman non-akademik

Jika merasa tidak unggul secara akademik, kamu bisa memperbanyak  pengalaman dan prestasi non-akademik dengan mengikuti organisasi, kepanitiaan, komunitas, pengabdian masyarakat, atau lomba. Bahkan dibanding faktor-faktor akademik seperti nilai atau IPK, pengalaman non-akademik biasanya akan lebih dipertimbangkan oleh penyeleksi beasiswa. Tapi usahakan kegiatan non-akademik ini berkaitan dengan jurusan yang ingin kamu daftar ya!

3. Surat rekomendasi

Penyelenggara beasiswa membutuhkan surat rekomendasi untuk memvalidasi keaktifan dan perilaku kamu selama di sekolah atau kampus. Surat rekomendasi umumnya diberikan oleh wali kelas atau dosen pembimbing. Agar lebih mudah memperoleh surat rekomendasi, bangun citra dan jalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait sehingga mereka tidak segan untuk memberikan review positif tentang diri kamu.

4. Asah kemampuan berbahasa Inggris

Sertifikat kemampuan berbahasa Inggris seperti IELTS cukup banyak ditemui dalam persyaratan beasiswa. Sebagian besar beasiswa mensyaratkan skor minimum IELTS sekitar 5 sampai 6,5. Untuk memperbesar peluang lolos, teruslah berlatih sehingg skor kemampuan bahasa Inggris mu bisa memenuhi atau bahkan melebihi batas minimum yang ditentukan setiap beasiswa.

5. Maksimalkan motivation letter

Salah satu dokumen kunci untuk bisa lolos beasiswa! Penyeleksi yang awalnya mungkin tidak tertarik dengan profil kamu bisa berubah pikiran setelah membaca motivation letter. Sesuai namanya, motivation letter berisi motivasi kamu mendaftar beasiswa tersebut. Eitss, jangan tuliskan motivasi klise ya! Kaitkan motivasi dengan jurusan yang kamu pilih, pengalaman yang kamu punya, dan rencana kamu ke depannya menggunakan metode storytelling agar lebih meyakinkan dan masuk akal.