Riset Biaya Hidup Rata-Rata di Kota Tujuan
Langkah pertama yang paling penting adalah mencari tahu rata-rata biaya hidup di kota tujuanmu, bukan hanya negaranya. Misalnya, biaya hidup di London bisa dua kali lipat dibandingkan kota lain di Inggris seperti Sheffield atau Newcastle. Gunakan sumber informasi seperti Numbeo, Expatistan, atau komunitas mahasiswa Indonesia di luar negeri yang sering berbagi insight real-time. Data dari situs resmi universitas juga bisa sangat membantu karena biasanya mereka memberikan estimasi biaya hidup untuk mahasiswa internasional. Dari sini kamu bisa mendapatkan gambaran awal mengenai pengeluaran dasar bulanan.
Cek Harga Sewa Akomodasi
Akomodasi adalah salah satu komponen pengeluaran terbesar, sehingga wajib kamu cek secara detail. Apakah kamu akan tinggal di asrama kampus, apartemen pribadi, atau berbagi tempat dengan teman? Setiap pilihan punya konsekuensi biaya yang berbeda. Selain itu, perhatikan apakah harga sewa sudah termasuk utilitas seperti air, listrik, pemanas, dan Wi-Fi. Di negara-negara dengan musim dingin ekstrem seperti Kanada atau Jerman, tagihan listrik bisa melonjak di musim salju. Jangan lupa juga menghitung biaya deposit awal sewa, biaya administrasi agen properti, dan kemungkinan biaya furnitur jika memilih tempat yang kosong.
Hitung Pengeluaran Makanan dan Kebutuhan Harian
Berapa biaya makan di sana per minggu? Apakah kamu berencana memasak sendiri atau sering membeli makanan di luar? Di negara-negara seperti Australia atau Inggris, masak sendiri bisa memangkas pengeluaran hingga 50%. Tapi kamu juga perlu memperhitungkan biaya belanja mingguan seperti bahan makanan pokok, bumbu, dan peralatan dapur dasar. Tambahkan juga biaya untuk kebutuhan harian lainnya seperti sabun, sampo, deterjen, hingga biaya laundry. Hal-hal kecil ini jika dijumlahkan setiap bulan bisa cukup besar, terutama jika kamu tinggal di kota besar dengan harga barang yang tinggi.
Perkirakan Biaya Transportasi Lokal
Transportasi adalah aspek penting terutama jika tempat tinggalmu tidak terlalu dekat dengan kampus. Banyak negara menawarkan kartu transportasi khusus mahasiswa dengan harga lebih murah dibanding tarif reguler. Misalnya, di Jepang ada kartu kereta pelajar, dan di Belanda ada kartu sepeda umum dengan tarif bulanan yang sangat terjangkau. Pertimbangkan juga kemungkinan kamu akan menggunakan taksi atau ride-sharing saat darurat, serta biaya transportasi ke luar kota jika kamu berencana jalan-jalan saat libur. Semua itu perlu kamu masukkan ke dalam perhitungan bulanan agar tidak menjadi pengeluaran tak terduga.
Sisihkan untuk Kebutuhan Akademik
Selain uang kuliah, banyak kebutuhan akademik lainnya yang perlu kamu siapkan. Buku teks bisa sangat mahal, terutama di jurusan seperti hukum atau kedokteran. Beberapa universitas memberikan akses gratis ke e-book atau perpustakaan digital, tetapi tidak semua materi tersedia secara gratis. Selain itu, kamu mungkin membutuhkan langganan software (seperti Adobe, MATLAB, atau SPSS), printer, alat tulis, dan berbagai kebutuhan tugas lainnya. Biaya-biaya ini sering kali dianggap sepele, padahal bisa menjadi pengeluaran bulanan yang rutin.
Buat Pos Dana Darurat dan Asuransi
Dana darurat adalah pengaman finansial yang wajib kamu miliki. Anggap saja ini seperti sabuk pengaman kamu tidak berharap menggunakannya, tapi wajib ada. Misalnya, saat kamu sakit dan butuh obat tertentu, atau ketika laptopmu rusak menjelang deadline tugas. Periksa juga apakah universitas mewajibkan asuransi kesehatan tertentu. Jika tidak, kamu tetap harus punya asuransi sendiri agar terlindungi dari risiko tagihan rumah sakit yang sangat mahal, terutama di negara seperti Amerika Serikat. Sisihkan dana khusus setiap bulan agar kamu tidak panik saat ada kejadian tak terduga.
Kalkulasi Kebutuhan Sosial dan Hiburan
Hidup sebagai mahasiswa tidak hanya soal belajar. Kamu juga akan bersosialisasi, jalan-jalan, atau menghadiri acara kampus. Biaya untuk hiburan seperti nonton bioskop, makan bersama teman, ikut klub atau komunitas, bahkan ikut trip kecil ke luar kota perlu dimasukkan ke dalam anggaran. Jangan lupa juga perhitungan untuk pakaian musim dingin jika kamu berasal dari negara tropis. Jaket, sepatu boots, dan perlengkapan lain bisa sangat mahal kalau dibeli mendadak saat musim sudah tiba. Jadi, penting sekali menyiapkan pos khusus untuk kegiatan sosial agar kehidupanmu seimbang dan bahagia selama kuliah.
Konversikan ke Rupiah dan Tambahkan Margin Aman
Setelah semua komponen kamu hitung, jumlahkan total pengeluaran bulananmu dan konversikan ke mata uang Indonesia (rupiah) dengan kurs terkini. Namun jangan berhenti di situ. Tambahkan margin aman sebesar 10–20% dari total biaya sebagai antisipasi fluktuasi kurs, inflasi, atau kenaikan harga. Beberapa negara mengalami perubahan ekonomi yang cepat, dan sebagai mahasiswa asing kamu harus lebih waspada. Dengan punya margin cadangan ini, kamu tidak hanya lebih siap secara mental, tetapi juga lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.