dr. Djaja Surya Atmadja – dokter forensik DNA
KASUS YANG MENCURI PERHATIAN PUBLIK
Nama dr. Djaja mencuri perhatian publik setelah terlibat dalam pusaran kasus misterius seputar kopi sianida yang melibatkan Mirna dan Jessica Wongso. Kehadirannya dalam film dokumenter “Ice Cold” di Netflix membuatnya menjadi salah satu pihak yang menyangkal klaim bahwa kematian Mirna disebabkan oleh kopi beracun.
PROFIL
Djaja Surya Atmadja, dr., lahir di Jakarta pada 19 Mei 1960, adalah seorang ahli forensik yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan terlibat dalam penanganan jenazah Mirna pada tahun 2016. Saat itu, ia melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab kematian Mirna. Namun, dalam kesaksiannya di pengadilan, ia menegaskan bahwa tidak ada bukti kontaminasi sianida dalam tubuh Mirna, sebuah pernyataan yang berbeda dari opini yang telah berkembang di kalangan masyarakat.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Djaja Surya Atmadja meraih gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1986. Selama masa kuliah, ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan penelitian, menunjukkan dedikasinya terhadap bidang kedokteran. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan profesi dan memperoleh gelar spesialis forensik medikolegal dari Universitas Indonesia pada tahun 1990, yang menjadi landasan spesialisasinya dalam bidang kedokteran forensik.
PERJALANAN KARIER
dr. Djaja Surya Atmadja bukan hanya seorang dosen di Universitas Indonesia, tetapi juga seorang praktisi yang disegani di dunia forensik. Ia termasuk sebagai dokter forensik DNA pertama di Indonesia. Sebagai dokter forensik, ia ahli dalam analisis DNA forensik, memberikan konsultasi, pemeriksaan, dan layanan saksi ahli dalam bidang tersebut. Selain mengajar di UI, ia juga aktif memberikan kuliah di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, mengajar tentang kedokteran forensik dan hukum kesehatan. Karirnya di RSCM telah berlangsung cukup lama. Keterlibatannya seringkali dalam penyelidikan kasus kriminal yang memerlukan analisis forensik. Selain kasus Mirna, ia juga terlibat dalam penyelidikan kasus kematian David Hartanto Widjaja, seorang mahasiswa Nanyang Technological University Singapura yang diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai empat kampus pada tahun 2019. Selain menekuni karier di bidang kesehatan, dr. Djaja juga telah meraih pengalaman internasional sebagai anggota Dewan Penasihat Ilmiah Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda. Prestasinya dalam ranah ini telah mengukuhkannya sebagai seorang pakar forensik yang diakui secara global.
KEAHLIAN
Pendidikan kedokteran dan penelitian, Patologi Forensik, Antropologi Forensik, Kedokteran Forensik Klinis, Biologi Molekuler Forensik, Hukum Kesehatan / Medis
Djaja Surya Atmadja merupakan contoh nyata seorang profesional yang berdedikasi dalam memperbaiki sistem peradilan melalui pengetahuannya dalam kedokteran forensik dan hukum kesehatan. Kontribusinya dalam menangani kasus-kasus penting serta peran beragamnya di dunia akademik menunjukkan komitmen dan kompetensinya dalam bidang tersebut.