Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Prancis: Lolos Usai 10 Kali Interview

Muhammad Idham Habibie melalui jalan yang panjang untuk meraih beasiswa di Prancis jurusan Telekomunikasi. Bahkan Idham harus mencari beasiswa selama 3 tahun dengan berkali-kali penolakan.
Usahanya menemui hasil setelah Oktober 2020 lolos di kampus INSA Lyon (The Institut National des Sciences Appliquées de Lyon) melalui program INRIA (National Institute for Research in Digital Science and Technology).

“Perjuangan selama tiga tahun mencari-cari (beasiswa S3), akhirnya baru pada tahun 2020 diterima. Bahkan dalam kurun waktu 3 tahun saya sudah melewati 10 kali interview (beasiswa) dan baru diterima saat interview ke-10,” cerita Idham


Bahkan pria asal Depok, Jawa Barat, ini mengaku sebelum tahap interview, sudah berulang kali ditolak pada tahap-tahap awal seleksi beasiswa.

“Ada momen di mana satu minggu saya mengajukan beasiswa sebanyak 3 sampai 4 kali. Jadi bisa dibayangkan berapa kali saya ditolak selama 3 tahun. Mungkin sangat banyak,” lanjut Idham.


Meski begitu, keinginan dan cita-citanya untuk meraih beasiswa S3 selalu bisa mengalahkan penolakan yang mencapai berkali-kali. Tekadnya selalu kuat dan tak pernah berhenti mengajukan beasiswa ke berbagai kampus di luar negeri.

“Kuncinya ya istiqomah dan belajar. Setiap hari coba daftar beasiswa satu kali, tapi waktu itu saya coba menerapkan satu minggu sekali dan kalau ditolak ya saya daftar lagi,” terang Sarjana Universitas Indonesia itu.

Usahanya yang tidak berhenti tak lepas dari latar belakangnya saat menempuh pendidikan S2 di University College London melalui program pemerintah RI yakni LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

Pekerjaan yang pernah dilakukan selepas sarjana juga menunjang keinginannya untuk menempuh jenjang pendidikan hingga meraih beasiswa di Prancis. Apalagi pekerjaannya turut menunjang jurusan yang ingin dia ambil yakni telekomunikasi.

“Saya kerja selama 4 tahun setelah sarjana dan sudah menjadi karyawan tetap di perusahaan bidang telekomunikasi. Pada saat itu saya izin resign untuk studi S2 karena sudah diterima internship selama 1,5 tahun di London,” papar pria yang saat ini tinggal di Kota Lyon, Prancis itu.


Bahkan selepas lulus dari London, Idham mengaku harus menempuh perjuangan lagi karena saat pulang ke Indonesia tidak langsung mendapatkan pekerjaan selama beberapa bulan. Hingga pada akhirnya salah satu anak perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia menjadi tempatnya bekerja selama 2 tahun.

“Perjuangan saya cukup berliku dan banyak dinamikanya untuk sampai ke titik mendapatkan beasiswa S3. Namun, karena sejak awal saya menginginkan harus lanjut S3 dengan beasiswa jadi saya ya usaha terus. Meskipun sulit tapi harus saya cari terus dan pada akhirnya bisa raih beasiswa di Prancis setelah 3 tahun.”