Mengenal Republic of Seychelles

Republik Seychelles

Seychelles adalah negara kepulauan di Samudera Hindia yang merdeka pada 1976 setelah diduduki oleh Perancis dan Inggris. Negara ini memiliki PDB per kapita tertinggi di Afrika, Indeks Pembangunan Manusia tinggi, serta budaya yang dipengaruhi oleh Prancis, Inggris, Afrika, Tiongkok, dan India. Seychelles juga merupakan anggota PBB, Uni Afrika, dan Persemakmuran Bangsa-Bangsa.

Sejarah

Sejarah Seychelles dimulai dari penampakan oleh Armada India Portugis keempat yang dipimpin oleh Vasco da Gama pada tahun 1503. Pulau-pulau ini kemudian diklaim oleh Prancis pada 1756 dan pertama kali dihuni pada tahun 1770. Seychelles diserahkan kepada Inggris pada tahun 1794 dan menjadi koloni permanen Inggris pada tahun 1811. Merdeka pada tahun 1976, diikuti oleh pemerintahan satu partai sosialis hingga 1993.

Politik

Presiden Seychelles dipilih setiap lima tahun melalui pemungutan suara. Kabinet dipilih oleh presiden dengan persetujuan mayoritas legislatif. Parlemen terdiri dari 35 anggota, dengan 26 dipilih langsung dan sembilan dipilih proporsional. Mahkamah Agung Seychelles adalah pengadilan tertinggi, sementara Pengadilan Banding adalah pengadilan banding terakhir.

Iklim

Iklimnya lembab dengan suhu rata-rata 24-30 °C sepanjang tahun di Seychelles. Curah hujan 2.900-3.600 mm per tahun. Suhu terendah 24 °C pada Juli dan Agustus. Angin pasat tenggara dari Mei hingga November, sedangkan bulan panas dari Desember hingga April dengan suhu tertinggi 31 °C. Pulau-pulau Seychelles berada di luar sabuk siklon, sehingga angin kencang jarang terjadi.

Bahasa

Bahasa resmi di Seychelles adalah Prancis, Inggris, dan Seychellois Creole. Seychellois Creole adalah bahasa ibu yang paling umum digunakan. Sekitar 91% penduduk menggunakan Creole, 5,1% Inggris, dan 0,7% Prancis. Bahasa Inggris digunakan dalam pertemuan bisnis dan acara resmi, serta dalam undang-undang.

Ekonomi

Pada era perkebunan, kayu manis, vanila, dan kopra adalah produk ekspor utama di Seychelles. Setelah merdeka pada tahun 1976, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pariwisata dan sektor pertanian, perikanan, dan pengolahan. Fokus pemerintah adalah mengendalikan defisit anggaran, privatisasi, dan peningkatan kebebasan ekonomi. Mata uangnya adalah rupee Seychellois dan tingkat korupsi rendah.

Agama

Mayoritas warga Seychellois beragama Kristen, dengan 61,3% Katolik Roma, 5,0% Anglikan, dan 8,6% sekte Kristen lainnya. Agama Hindu adalah yang terbesar kedua dengan lebih dari 5,4% populasi, terutama dianut oleh komunitas Indo-Seychellois. Islam diikuti oleh 1,6% populasi, sementara 1,1% menganut agama lain dan 5,9% tidak beragama atau tidak menyebutkan agama.

Hubungan luar negeri

Seychelles adalah anggota berbagai lembaga internasional seperti PBB, Uni Afrika, dan Komisi Samudera Hindia. Pada masa pemerintahan Obama, AS mulai menggunakan drone di Seychelles. Pada tahun 2013, anggota Satuan Tugas Darat Udara Laut Tujuan Khusus Afrika membimbing pasukan di Seychelles bersama negara-negara Afrika lainnya.

Satwa liar

Seychelles mempersembahkan 42% dari wilayahnya untuk inisiatif konservasi. Mereka berhasil melindungi flora dan fauna, termasuk burung beo hitam Seychelles dan kura-kura Aldabra. Kura-kura Aldabra yang hampir punah kini dilindungi di atol Aldabra yang diakui oleh UNESCO. Adopsi kebijakan CITES membantu mencegah perburuan dan perdagangan ilegal.