5 Tips Agar Dapat Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

1. Latih kemampuan berbahasa Inggris

Melatih kemampuan berbahasa Inggris dengan fasih ialah sebuah kewajiban jika igin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Agasha K. Ratam yang kini tengah melanjutkan pendidikan di Yale University mengungkapkan untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris tersebut tes IELTS/TOEFL digunakan sebagai standar penilaian.

2. Persiapan untuk tes SAT atau ACT

Tes Scholastic Aptitude Test (SAT) dan American College Testing (ACT) merupakan ujian akademik yang menentukan apakah pelamar mampu belajar di universitas yang diinginkan.

Tes ACT tidak jauh berbeda dengan SAT hanya saja memiliki tes untuk sains. Agasha kembali menyarankan untuk mengambil tes ACT bagi pelamar yang memiliki minat di bidang sains.

3. Prestasi dan aktivitas di luar akademik

Pihak admission officer akan mengecek nilai rapor yang dimiliki pelamar. Meskipun begitu, penilaian tidak sepenuhnya bergantung pada nilai akademik di sekolah.

Prestasi lomba baik dalam bidang olahraga maupun sains juga menjadi nilai tambah. Aktivitas lain yang bersifat non-akademik dan ikut menjadi relawan di berbagai aktivitas mampu menarik admission officer. Sepak terjang non-akademik tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai kontribusi apa yang bisa diberikan pelamar kepada universitas.

4. Persiapkan aplication essay

Berbagai universitas di Amerika Serikat disebut sebagai universitas bergengsi kelas dunia. Tidak heran jika jutaan orang dari berbagai penjuru dunia ikut melamar terutama di universitas yang memegang predikat sebagai Ivy Leauge Collage, seperti Harvard University, Yale University, Princeton University, dan lain sebagainya. 
Maka untuk mengenal pelamar lebih jauh pihak universitas meminta untuk menulis esai tentang personal statement.

Dalam esai tersebut dianjurkan untuk menjadi diri sendiri dengan sentuhan yang bersifat personal dan tulus dalam menceritakan ketertarikan terhadap universitas dan jurusan yang diinginkan.

5. Letter of recommendation

Surat rekomendasi bisa diberikan oleh guru di sekolah. Lebih lanjut Satrio menyarakankan agar surat rekomendasi dibuat oleh guru yang benar-benar mengenal sosok pelamar agar dapat menulis surat rekomendasi yang menarik dan tidak bersifat umum untuk menarik perhatian admission officer.