Bersekolah di luar negeri itu mahal
Faktanya bersekolah di luar negeri tak selalu mahal. Semua itu tergantung dari lokasi kampus dan gaya hidup selama bersekolah disana.
Universitas luar negeri kerap memberikan banyak informasi dan peluang bagi mahasiswanya untuk memperoleh beasiswa. Apalagi bagi international student yang bersekolah di kampus mereka. Peluang beasiswa tentunya bisa terbuka lebih luas.
Bersekolah di luar negeri memiliki proses yang panjang dan ribet
Persyaratan untuk bersekolah di luar negeri dapat membuat peminatnya mundur teratur. Dengan banyaknya persyaratan yang tidak mudah apalagi ditambah dengan kualifikasi bahasa membuat peminatnya berpikir dua kali sebelum melanjutkan proses bersekolah di luar negeri.
Faktanya, ada beberapa agen yang menyediakan fasilitas pengurusan syarat untuk bersekolah di luar negeri. Jika tidak ingin mengeluarkan biaya lebih, maka ada baiknya jika segala persyaratan yang diminta sudah disiapkan sejak lama.
Banyak peserta yang mundur karena kurangnya waktu yang dimiliki untuk mengurus semua keperluan dan syarat kuliah di luar negeri.
Bersekolah di luar negeri tidak aman
Kecemasan dari orang tua tentu saja menjadi hal yang akan dirasakan sebelum melepas anak mereka bersekolah di luar negeri. Dari pergaulan hingga keamanan selama bersekolah menjadi pemikiran utama untuk bersekolah di luar negeri.
Faktanya, ada beberapa kampus di luar negeri yang akan memberikan banyak informasi mengenai akomodasi, transportasi, dan bahkan membantu menyediakan guide bagi mahasiswa barunya.
Selain itu, mahasiswa internasional juga pastinya akan diberikan fasilitas keamanan yang sama dengan mahasiswa asli dari negara tersebut.
Harus Bisa Menguasai Bahasa Lokal
Faktanya, untuk bisa kuliah di luar negeri setidaknya kamu harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup. Sedangkan untuk bahasa lokal, tidak semua universitas mengharuskan calon mahasiswanya menguasai bahasa lokal sepenuhnya.
Lagipula dari sekian banyak courses yang tersedia, ada cukup banyak yang menggunakan pengantar bahasa Inggris lho. Intinya, penguasaan bahasa lokal diperlukan dan bisa menjadi nilai plus untuk kamu. Bahkan dengan kuliah di luar negeri secara tidak langsung ini bisa membantumu mengasah kemampuan bahasa asing secara keseluruhan lho.
Periode Waktu Courses Harus Satu Semester Penuh atau Setahun Penuh
Faktanya ada banyak beasiswa yang menawarkan program pertukaran dalam jangka pendek. Ada yang hanya 1-2 minggu dan ada juga yang 1-6 minggu. Jika memang kamu merasa, kamu tidak bisa meninggalkan kampus lamamu terlalu lama karena berbagai hal, maka kamu bisa apply program pertukaran di liburan musim semi, musim semi atau musim panas.
Kamu hanya perlu mencari program mana yang jangka waktu dan requirements-nya cocok dengan yang kamu miliki. Faktanya sejak 5 tahun terakhir jumlah mahasiswa yang mengikuti Summer Abroad meningkat lebih dari 100% lho. Jadi jangan mengubur mimpimu untuk kuliah di luar negeri hanya karena mitos tidak masuk akal ini ya.
Tidak Bisa Lulus Tepat Waktu
Faktanya beberapa orang takut tidak bisa lulus tepat waktu ketika melanjutkan studi ke luar negeri khususnya bagi mereka yang terdaftar di universitas lokal dan mendapat kesempatan pertukaran pelajar atau beasiswa. Tapi faktanya kamu bisa mendapatkan kredit untuk jurusan (major), minor dan ataupun GE kamu saat mengikuti program pertukaran mahasiswa lho.
Lagipula kamu bisa memanfaatkan study abroad advisors di kampusmu untuk menentukan mata kuliah mana saja yang bisa kamu ambil agar kreditmu juga terpenuhi. Kamu juga bisa mengambil courses saat musim panas untuk membantumu meringankan tanggungan kredit di tahun akademik yang akan datang. Selain itu mungkin kamu bisa mencoba beasiswa short program di tahun terakhir universitas agar kamu tidak punya beban mata kuliah yang harus diselesaikan.