Sarjana Tertua di Dunia – Giuseppe Paterno

Giuseppe Paterno, Sarjana di Usia 96 Tahun
Giuseppe Paterno, pria asal Italia, mencatat sejarah dengan meraih gelar sarjana pada usia 96 tahun. Dia mendapat gelar Sarjana Sejarah dan Filsafat dari University of Palermo, dan dengan usianya tersebut, Paterno bisa dianggap sebagai salah satu sarjana tertua di dunia.

Perjalanan Panjang Menuju Gelar Sarjana
Setelah melewati masa Perang Dunia II, Paterno akhirnya menuntaskan ujian dan meraih gelar sarjana. Pada 29 Juli 2020, ia lulus dengan predikat tertinggi dan disambut tepuk tangan dari keluarga, dosen, serta sesama pelajar yang 70 tahun lebih muda darinya.

Pengalaman Pertama sebagai Lulusan Universitas
Ketika ditanya mengenai perasaannya setelah lulus di usia yang sudah lanjut, Paterno mengatakan bahwa dia telah melalui banyak hal dalam hidupnya, namun pengalaman ini adalah sesuatu yang baru baginya. Meskipun terlambat, dia merasa bangga dengan pencapaian tersebut.

Kisah Seorang Veteran Perang Dunia II
Paterno lahir dari keluarga miskin di Sisilia dan hanya mengenyam pendidikan dasar sebelum bergabung dengan angkatan laut selama Perang Dunia II. Setelah perang, dia bekerja di kereta api, menikah, dan membesarkan dua anak, menjadikan pekerjaan dan keluarga sebagai prioritas utama.

Tekad untuk Melanjutkan Pendidikan
Meskipun menyelesaikan sekolah menengah pada usia 31 tahun, Paterno masih memiliki keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Bagi Paterno, pengetahuan adalah harta berharga yang ia bawa sepanjang hidupnya.

Kembali ke Bangku Kuliah di Usia 90-an
Pada tahun 2017, di usia 90-an, Paterno memutuskan untuk mendaftar kuliah di University of Palermo. Dia melihat ini sebagai kesempatan terakhir untuk mempelajari lebih banyak buku yang dulu tidak sempat ia baca.

Menggunakan Mesin Tik untuk Mengerjakan Tugas
Sebagai mahasiswa, Paterno mengerjakan banyak tugas esai dengan menggunakan mesin tik manual yang diberikan ibunya saat ia pensiun pada 1984. Dia memilih menjauhkan diri dari teknologi seperti Google, dan lebih mengandalkan buku cetak.

Menghadapi Tantangan Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 sempat membuat Paterno merasa gelisah karena kelas tatap muka digantikan dengan kelas virtual. Namun, ia bersyukur pandemi tidak menghalangi kelulusannya. Paterno berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dengan semangat yang tetap tinggi.

Rencana Setelah Lulus
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Paterno berencana untuk terus berkarya. Ia ingin meninjau kembali teks-teks yang belum sempat dipelajari lebih mendalam dan berkomitmen untuk terus menulis, menjadikan ini sebagai tujuan hidupnya ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *