Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan tinggi mengalami perubahan besar, dipengaruhi oleh dinamika politik global. Salah satu perbandingan menarik adalah bagaimana kebijakan Donald Trump di Amerika Serikat dan pendekatan Raja Charles III di Inggris berdampak terhadap persepsi dunia terhadap pendidikan di kedua negara tersebut.
Mari kita bahas secara mendalam.
Dampak pada Akademik dan Pendidikan Tinggi di AS dan UK
Amerika Serikat (di bawah pemerintahan Trump 2025)
Setelah insiden protes pro-Palestina di berbagai kampus besar seperti Harvard, administrasi Trump mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap kampus dan mahasiswa. Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian besar, terutama bagi:
- Mahasiswa Muslim: Banyak yang merasa diawasi, dibatasi hak berekspresi, dan tidak nyaman di lingkungan akademik.
- Mahasiswa Internasional: Pemerintah Trump mengancam untuk memperketat visa mahasiswa, membuat AS tampak kurang menarik sebagai tujuan pendidikan.
Dampaknya adalah:
- Penurunan jumlah aplikasi mahasiswa internasional, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim.
- Meningkatnya kekhawatiran tentang kebebasan akademik dan hak berbicara di kampus.
Universitas-universitas bergengsi seperti Harvard, MIT, dan Stanford pun merasakan dampaknya dalam hal reputasi global dan daya tarik mereka sebagai tempat studi internasional.
Inggris (di bawah Raja Charles III dan Pemerintah Inggris saat ini)
Sebaliknya, Inggris menunjukkan langkah yang lebih inklusif dan terbuka. Salah satu gestur simbolis terpenting adalah saat Raja Charles III mengundang komunitas Muslim Inggris untuk berbuka puasa bersama di Kastil Windsor, bahkan sebelumnya saat menjadi Prince of Wales, ia telah lama dikenal atas komitmennya terhadap dialog antaragama.
Hal ini membawa efek positif:
- Inggris menjadi destinasi yang lebih ramah dan aman untuk mahasiswa internasional, khususnya mahasiswa Muslim.
- Universitas-universitas besar seperti Oxford, Cambridge, dan Imperial College tetap menjaga reputasi mereka dalam hal kebebasan akademik dan lingkungan multikultural.
Pemerintah Inggris pun konsisten menyediakan beasiswa, menciptakan keamanan sosial yang baik, serta mempromosikan keberagaman dan inklusivitas di lingkungan akademik.
Apakah Ini Mempengaruhi Ranking Universitas seperti Oxford?
Jawabannya: iya, sangat berpengaruh.
Lembaga pemeringkat seperti Times Higher Education, QS Rankings, dan lainnya mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan ranking universitas dunia, termasuk:
- Lingkungan internasional (jumlah mahasiswa dan staf internasional)
- Reputasi akademik global
- Jumlah dan pengaruh publikasi riset
- Kerjasama industri dan pendanaan riset
- Inklusivitas dan keberagaman sosial
Karena itu:
- Oxford tetap mempertahankan posisi universitas nomor 1 dunia di 2025, berkat:
- Reputasi akademik yang sangat kuat
- Kualitas penelitian yang luar biasa
- Stabilitas sosial-politik Inggris
- Komitmen terhadap keberagaman dan keamanan bagi semua etnis dan agama
- Universitas di Amerika Serikat seperti Harvard, Yale, dan Stanford mengalami sedikit tekanan karena kebijakan imigrasi Trump dan suasana politik domestik yang dianggap kurang ramah terhadap mahasiswa asing, meskipun kualitas akademik mereka tetap sangat tinggi.
Kesimpulan
- Amerika Serikat: Isu politik memperburuk persepsi internasional terhadap kampus-kampus top, mengurangi sedikit daya tarik mereka untuk mahasiswa Muslim dan internasional.
- Inggris: Pendekatan ramah dan terbuka terhadap keberagaman agama justru memperkuat citra Inggris sebagai tujuan pendidikan global yang aman dan inklusif.
- Oxford: Keberhasilan Oxford menjadi universitas terbaik dunia tidak hanya karena kualitas akademik dan risetnya, tetapi juga karena stabilitas dan kebijakan sosial yang mendukung lingkungan internasional dan multikultural.
Siap Kuliah di Oxford atau Kampus Top Dunia?
Kalau kamu bercita-cita kuliah di Oxford, Cambridge, atau universitas bergengsi lainnya, langkah pertama adalah mempersiapkan IELTS dengan matang!
✨ Gabung di Leiden Institute — tempat terbaik untuk latihan IELTS dengan metode yang sudah terbukti membantu ribuan alumni sukses mencapai skor 7.0+ ke atas!
📩 Hubungi kami untuk info kelas dan placement test GRATIS!
Sumber Referensi:
- The Guardian – UK Universities Remain Top Choice for International Students
- BBC News – King Charles Hosts Muslim Leaders for Iftar at Windsor Castle
- Al Jazeera – Trump’s Response to Pro-Palestinian Campus Protests
- Times Higher Education – World University Rankings 2025 Methodology
- QS Top Universities – How Political Climate Affects University Choices
- Harvard Gazette – Harvard’s Stance on Student Free Speech Amid Political Tension
- The New York Times – Trump’s Immigration Policies and International Students’ Decisions
- Financial Times – UK’s Soft Power Strategy through Education and Diversity




